SESAJI KEMBAR MAYANG.
Kembar Mayang adalah sepasang rangkaian hiasan dari beberapa dan, buah dan bunga. Kembanr Mayang dipercaya sebagai bagian dari sebuah ritual, sebuah sarana pada temu pengantin Jawa. Maknanya sebagai perlambang terbentuknya keluarga baru. Bunga mayangnya merupakan bunga pinang yang sedang mekar, berurai indah dan berbau wangi. Sebenarnya kembang ini meniru penyelenggaraan kemeriahan, kesakralan, keagungan dan keindahan acara perkawinan para bangsawan atau penobatan raja. Karena dianggap baik dan penh makna, maka budaya ini kemudian menjadi keharusan yang bersifat sakral.
Mengapa menjadi keharusan? Ini bermula dari legenda lakon Partakrama. Dewi Supraba bersedia dipersunting Dananjaya dengan syarat lengkap sebagai ‘bebana’. Sang Dewi minta ‘kembarmayang khayangan’ berupa ‘Klepu Jayadaru Dewadaru’. Klepu adalah kayu kalpataru. Pohon kalpataru dianggap sebagai pohon kehidupan yang berpengaruh baik terhadap lingkungan. Maka pohon ini sangat didambakan oleh Dewi Supraba. Untungnya ada para Pandawa yang sanggup meminjam kembarmayang ini dari khayangan.
Kembarmayang ditampilkan untuk berbagai tujuan. Misalnya
- untuk acara temu pengantin
- sebagai penangkal bahaya
- penghormatan pelantikan pejabat
- pengargaan kepada seseorang yang telah bertindak sebagai pahlawan. dsb
Kembar mayang yang dipakai untuk temu pengantin berperan sebagai
1. pasren, yakni perhiasan yang ditarh di kiri kanan dekat kursi pengantin
2. wewarah, yakni petunjuk, nasehat mengarungi hidup baru
Sesaji Kembar Mayang
Bahan-baan untuk embuat kembar mayang adalah sbb:
1. batang pisang perlambang tahan hidup, lurus, kuat, mudah menyesaikan diri walau iklim selalu berubah, dahannya selalu berair dingin menandakan tenteram.
2. mayang, bunga pinang. perlambang indah dan semerbak wangi
3. janur kuning, warna keemasan menandakan kemegahan, bahagia
4. daun andong, ijau panjang menjuntai, penuh penghormatan
5. daun girang, ceria gembira
6. daun beringin, kokoh, mengayomi, memasyarakat, memberi keseukan
7. cengkir gading, suci, penuh harapan dan teguh hati
8. nanas, indah, nyaman, menawan, segar
9. melati, putih bersih dan wangi, kasih suci hingga sanubari
10. kembang kanthil, selalu ingin dekat, damai, aman dan bahagia
11. padi dan kapas, kemakmran sandang pangan
12. tebu wulung, teguh lurus, segar, manis.
13. beberapa daun lain sebagai lambang keselamatan dan kemuliaan.
Syarat pembuatan dan kegunaan kembar mayang
Karena hiasan ini bersifat sakral, maka pembuatannya pun harus memenuhi aturan dan meletakkannya pada tempat terhormat. Adapun aturan dan guna kembar mayang sbb:
1. Awal Kembang mayang
- harus memakai bahan pilihan terbaik
- harus dikerjakan dalam waktu tak ada keperluan lain
- sekali membuat harus bisa jadi dan selesai, tidak boleh ditunda atau dilanjutkan jam atau hari lain.
- dikerjakan di ruang yang bersih dan terhormat
- pekerjaan ini diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa syukur.
3. Acara ngupadi. Acara ini adalah cara untuk memperoleh bahan-haban kembar mayang. Secara adat, ada tiga pemeran pencari kembar mayang. Mereka adalah:
o orang tua pengantin, maknanya memberi bekal hidup
o wakil pangupadi yaitu ‘penjaga’ kembar mayang, maknanya sebagai nasehat bahwa sarana ini hanya ‘meminjam’ yang didapat dari perjuangan berat, maka pengantin harus menebusnya dengan selalu berjuang bagi kehidupan rumah tangganya.
o bidadari-bidadari pengawal kembar mayang, maknanya awal dari kemegahan ini jangan sampai hanya hari itu, tetapi keluarga baru ini harus selalu berjuang agar masa depan mempunyai kehidupan segemerlap ini.
4. Kembar mayang diletakkan tepat pada malam midodareni di depan kiri kanan kursi pengantin (patnen/krobongan/pelaminan), diiringi gending khusus Ilir-ilir.
5. Kembar mayang sebagai pendamping temu dalam upacara panggih. Ada beberapa cara:
o dibiarkan tetap di depan pelaminan
o dibawa masing-masing untuk pendamping pengantin puteri dan putera
o masing-masing kembar masing lalu dipertukarkan
o kembar mayang diangkat untuk mendampingi kedatangan pengantin pria.
6. Pengembalian kembar mayang kepada pemiliknya. Maksudnya, kembar mayang ini maknanya hanya merupakan pinjaman, maka harus dikembalikan kepada pemiliknya, yakni Pencipta Alam. Caranya:
o kembar mayang ditaruh di perempatan jalan
o dilabuh di sungai
Karena jaman sudah berubah, kala dibuang di perempatan akan mengotori kota, kalau dibuang di sungai menyebabkan banjir, maka jalan terbaik adalah dibuang ke laut. Jika kejauhan, taruh di hutan…. Ehhh, caranya ambil beberapa kembar mayang sebagai wakilnya dan sebarkan di perempatan ata dilabuh di sungai. Yang lain taruh dengan hati-hati di tempat yang aman dan tidak mengotori lingkungan..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar