Cari Blog Ini

Sabtu, 31 Januari 2009

Sesaji Nyapih


Sesaji adalah upacara ‘sumedot’ atau pemutusan hubungan menyusu antara anak dan ibunya. Anak yang sdah waktunya disapi disebut ‘masak sapihan’. Anak yang sduah disapih disebut ‘bocah sapihan’. Anak yang belm disapih padaal ibnya sudah mengandng lagi, anak itu disebut “anak kesundhulan’. Nyapi paksa disebt ‘nyapih pedhotan’. Nyapih bags dilaksanakan jika si bayi sudah berumur satu setengah hingga dua tahun.

Waktu yang tepat : ambil 5 hari sebelum weton si bocah
Tata cara nyapih :
Untuk si anak :
- si anak diberi ramuan jamu : kunyit, ketumbar, daun dhadhap serep, dan garam
- bawa anak di dekat pohon pisang, sediakan pengaron berisi air kembang setaman
- si anak diajak mengelilingi rumah 3 kali searah dengan jarum jam dan kembali lagi ke arah pohon pisang
- Mandikan si anak dengan air kembang setaman di pengaron tadi
- Beri hadiah telor rebus yang sudah diberi manteri oleh dukun sapih
- Telor ini harus dimakan sampai habis

Untk si ibu :
- puting susu ibu diusap dengan air lerak
- setelah sepasar yang tepat pada weton si anak, adakan selamatan biasa.

Sesaji Langkahan


Langkahan adalh sebuah upacara adat dimana adik menikah terlebi dahulu sebelum kakak-kakaknya. Upacara ini berguna untuk :
- menunjukkan kebesaran jiwa kakak rela dilangkahi
- menghilangkan sukerta/halangan karena nglangkahi
- menunjukan kekeluargaan tinggi dan cinta kasih antar keluarga

Sesaji ubarampe langkahan:
tumpeng – ungkapan pengakuan tanda kebesaran Allah
ingkung – tanda izin kakak pada adiknya yang mau menikah
janganan – tanda kesegaran dan kemakmuran
Syarat langkahan:
calon pengaten harus memberi tanda mata pada kakak yang dilangkahi
sungkeman calon penganten pada kakaknya

Tata cara langkahan:
calon pengantin memakai pakaian midodareni sungkem pada orang tua dan kakak yang dilangkahi
disaksikan orangtua dan kerabat, acara langkahan, calon pengantin dibimbing kakaknya untuk melangkahi 3 kali di atas tumpeng langkahan bernama kumalaretno
calon pengantin menyerahkan tanda mata kepada kakaknya
calon penganten sungkem kembali pada orang tua menceritakan sda selesai mengadakan acara langkahn.

Langkahan sederhana :
- diadakan upacara sabetan tanpa sesaji
- tata caranya, kakak yang duduk diapit orang tuanya
- calon temanten sebelum acara panggih dating sungkem
- sungkem ini minta izin menikah lebih dulu
- Kakak memberi izin disimbolkan dengan menyabet lidi di pundak calon temanten sebanyak masing-masing 3 kali di kanan dan kiri pundak
- Seuntai lidi berjumlah 7 buah, diikat dengan benang

Sesaji Ebor-ebor









Sesaji Ebor-ebor ini dilaksanakan untuk memperingati dua atau tiga bulan ibu hamil mengandung. Gunanya karena ibu hamil di masa itu membtuhkan kesegaran dan keseatan yang memadai agar berpengaruh baik pada bayinya.
Tujannya agar :
- permohonan kepada Allah agar kehamilannya selamat dan melahirkan tepat waktu.
- Memohon kekatan dan perlindungan, agar ibu hamil selal sehat, kuat dan segar

Sesajina berupa :
- Bubur sungsum lengkap dengan santan dan juruh
- Dibagikan kepada sanak saudara dan tetangga.

Sesaji Dhawet Plecing







Sesaji Dhawet Plencing

Selametan kecil ditujukan pada ibu hamil yang usia kandungannya sudah melebihi 9 bulan namun belum melahirkan juga hingga mendekati 10 bulan, menimbulkan berbagai kekhawatiran.
Untuk itu diadakan selamatan yang dibagikan kepada anak-anak kecil disebut Dhawet Plencing.
- Sesajinya:dhawet terdiri cendhol, dantan, juruh.
- Dhawetnya dijual menggunakan krewang (pecahan genting/gerabah) yang dibagikan oleh tuan rumah.
- Anak –anak menukar dawet dengan krewang dan langsung pulang ke rumahnya.

Sesaji Procotan


Selamatan kecil menyambut ibu hamil 9 bulan. Umumnya bayi lahir setelah 9 bulan 10 hari dalam kandungan. Pada usian itu disebut ‘wis teka leke’ artinya sudah sampai blan melahirkan, procot. Diharapkan bayi dalam kandungan tidak lebih dari usia itu, jangan sampai lebi panjang dari 9 bulan 10 hari.

Maka diadakan selamatan yang disebut Procotan. Procot adalah lahir.
Tujuannya :
· Memohon pada Allah agar diizinkan bayi lahir pada waktunya
· Memoon agar bayi lahir dengan mudah dan selamat

Sesaji Procotan :
· bubur procot : bubur sungsum yang diberi pisang raja wuwuhan (matang di pohon)
· Setelah matang dicidhuk dan diletakkan pada takir daun pisang
· Setiap katir ditaruh pisang menelantang (seperti bayi lahir)
· Dibagikan kepada handau taulan dan tetangga disertai doa.memberikan ibu hamil minum beberapa tetes minya klentik, dibuat dari santan kelapa yang direbus terus menerus hingga minyak bening. Upacara minak ini boleh diadakan boleh juga tidak diadakan









Sesaji Bulus Angkrem







Sesajen Bulus Angkrem

Ini selamatan bagi ibu hamil yang usia kandungannya sudah 8 bulan. Entah mengapa diibaratkan dengan Bulus, aku gak ngerti. Apalagi Bulusna angkrem, kayak pethek eh ayam ngerami telur saja.

Sajennya berupa klepon, dibungkus serabi yang dibentuk menyerupai bulus yang sedang angkrem, mengerami telurnya. Kleponnya itu dianggap sebagai telur bulus, sedangkan serabina menggambarkan bulusnya yang sedang angkrem. Disajikan dengan parutan kelapa dengan partan singgatan, lalu pesta rame-rame ama anak-anak kampong, tetangga, kerabat, keluarga, boleh juga ngundang Barrack Obama.

Sesaji Brokohan









Ada 2 sesaji brokohan :
Sesaji brokohan untuk bayi yang baru saja lahir
Sesaji brokohan untuk syukuran atas keberhasilan suami istri yang sukses menghantarkan anak-anaknya semua sudah berrumah tangga.

Brokohan adalah selamatan awal menyambut kehadiran bayi yang baru lahir. Biasanya bagi keluarga sibuk, kelahiran bayi disambut dengan selamatan bubur merah putih.
Selamatan ini gunanya ntk:
§ Mensyukuri karunia Allah
§ Memohon agar bayinya mendapat banyak karunia Allah
§ Terima kasih kerpada seluruh famili dan kerabat

1. Sesaji lengkap bayi lahir :

A. Selamatan brokohan:
a. Nasi gudhangan atau nasi urap ; sayur yang harus ada kangkung (agar punya kelebihan) dan kacang panjang (umur panjang) tokolan kecambah (berkembang).
b. Jajan pasar : bermacam makanan yang dijual di pasar, buah-buahan, kudhapan, pala kependem (jenis ketela).
c. Letakkan semua dalam tampah

B. Sesajinya
Jenang abang putih sebagai lambing kemanunggalan ayah ibunya
Telur mentah sebanyak jumlah neptu lahir si bayi lambang pasaran lahir
Gula jawa, rasa manis dan syukur atas kelahiran bayi
Dhawet cendhol lambing kesegaran
Sego lawuh kebo seiris lambing kekuatan besar lahir batin.



Syarat sesaji brokohan syukuran anak-anak yang sudah mentas/kawin semua:

Tumpeng sebanyak jumlah anak, menu dan lauk terserah saja
Setiap tumpeng mewakili seorang anak
Syarat brokohan ini:
o tanpa undangan dan tanpa ater-ater pada tetangga dan famili
o tidak menerima sumbangan
o tidak digelar tontonan atau hiburan
o beaya ditanggng semua anak-anak

Doa mBangun dan Pindah Rumah







Doa mBangun Rumah dan Doa Slup-slupan Pindah Rumah

Doa mbangun atau slp-slp (peresmian pindah rumah) disebut Mantra Hati "Bumipati (Dewa Bumi)".
Bunyi doanya : Namo Samanto Botanam, Om Sulu Sulu Dili Svaha.
Lalu mantera Jawane : Jejeg orane omah iki, mung sak keluargaku sing iso njaga. Bener orane omah iki, mung sak keluargku sing iso ngerti. Wong-wong padha njagakke pakaryanku sak keluarga. Mula aku ora adigang adigung adiguna.

Doa ini sudah ada sejak jaman sebelum Islam masuk Jawa.
Kenapa harus percaya pada mantera? Sebab mantera sama dengan doa. Mantera adalah kata-kata yang dilahirkan oleh orang suci, kemudian diucapkan berkali-kali hingga jutaan kali sehingga kata-kata mantera itu punya kekuatan. Seperti membaca Al-Fatiqah, karena surat Alfatiqah tiap hari diucapkan oleh miliaran orang dan dalam sehari diucapkan lebih dari trilyunan kali, maka surat ini jadinya sangat sakti. Untuk menyembuhkan orang sakit saja, cukup bacakan surat Alfatiqah dengan segala permohonan kepada Allah, pasti pasiennya sembuh.

Mantera punya manfaat : Memohon izin dan bantuan bumipati (segala yang hidup di tanah itu meski tidak tampak di mata orang awam) untuk membersihkan tempat ini dan agar bumipati dapat memberikan bantuan perlindungan dari segala godaan makhluk yang enggak kelihatan di mata orang awam.
Tata cara sebelum mengucap manteranya sbb:
- Persiapkan persembahan sesaji secukupnya.
- Gunakan tangan kiri mengetuk tanah sebanyak 3x
- Lalu baca mantra Bumipati sebanyak 7x atau 21x.

Sikap dan Tata Cara Membaca Mantra Suci
Gunanya baca mantera adalah untuk proses pembinaan spiritual sekaligus menerima bantuan dari para Mahluk Suci. Seperti pembinaan spiritual lainnya, pengaruh membaca mantra bertingkat-tingkat tergantung tingkat kehidupan spiritual orangnya.
Singkatnya sbb:
- Seperti berwudhu, kedua tangan harus bersih.
- Mulut dan gigi harus disikat dan bersih dari sisa makanan/minuman.
- Minum segelas air putih bersih lebih dulu
- Bersikap dalamposisi bertapa atau meditasi, duduk bersila, atur nafas.
- Cara ngatr nafas: ambil nafas dalam-dalam hingga keperut, hembuskan perlahan hingga habis. Ulangi 3x.
- Taruh tangan di siku kaki, taruh 4 jari, ibu jari jangan nyentuh.
- Bayangkan adanya d sesuatu kekuatan lain di depan kita, kekatan itu baik, suci, bukan jahat. Ia memancarkan sinar, ambil sinarnya biar menyinari tubuh kita.
- Lalu tarik ibu jari ke atas, ucapkan mantra dalam hati.

Sesaji Slup-slupan Boyongan Pindah Rumah









Pada jaman perpindaan keraton, mulai dari Kediri ke Majapahit, pindah ke Demak hingga dari Kartasura ke Surakarta, sajian untuk keselamatan pindah keraton yang lalu rumah dikecilkan jadi sajian pindah rumah yang istilahnya Slup-slupan atau boyongan, perangkat ubarampenya harus sangat diperhatikan.

Habis, baangin aja, konon menurut cerita yang harus dipercaya (karena memang begitulah adanya) perpindahan kayujati dari hutan Danalaya Wonogiri ke keraton Demak atau keraton Solo saja, tanpa sesaji ubarampe yang lengkap, kayunya tidak bisa diangkut. Ada saja halangan hingga sesaji ubarampe dilengkapi, barulah kayu jati bisa diangkut.

Nanging yen Pak Herry Barus dan Saraswati mau pindah, yen sulit nyari barange, yow is se bisanya wae.

Adapun sesaji ubarampe pindah rumah sbb:

Tuwuhan : sekumpulan tuwuhan yang dipasang di kanan kiri pintu gapura atau pagar rumah. Macam-macamnya:
· tebu wulung, janur kuning, cengkir gadhing, daun kluwih, daun andong, daun girang, daun alang-alang, daun opo-opo, daun beringin, daun maja, daun kara dan daun dhadhap serep

Suluhan : sekumpulan pisng raja yang dipasang bareng tuwuhan
· Sepasang pisang raja suluh dua tandan beserta batangnya, jumlah sisir pada masing-masing tandan sama banyaknya.

Tumpeng
· Tumpeng nasi liwet, 33 telur ayam dan ingkung


Kembar Mayang sepasang : melambangkan kehidupaan
· letakkan di kiri kanan pintu rumah

Gunungan : gunungan wayang melambangkan kemauan, tancapkan di tengah sepasang kembar mayang

Awer Janur Kuning dibuat berupa rantai, rentangkan menghubungkan kembar mayang kanan dan kiri melewati pangkal batang gunungan, melambangkan pembatas antara suasana lama yang ditinggalkan untuk masuk suasana baru.

Kembang Setaman
· bokor kuningan berisi air jernih dengan kembang talon (mawar, kenanga, melati), melambangkan tanah air seisinya. Taruh di kanan gunungan.

Jenang Sengkala
· Bubur merah putih melambangkan sikap hormat dan eling wong tua dan leluhur, letakkan di kanan gunungan

Gedhang ayu
· Pisang raja setangkep yang sudah masak, taruh di kanan gunungan

Suruh Ayu
· setangkep suruh ayu temu sore pilihan
· letakkan di atas gedang ayu

Sesajen sederhana:
Ubarampe: tikar, bantal, kendi berisi air yang diambil dari rumah lama, seperangkat jajan pasar, sapu lidi, pelita yang menyala, kembang setaman dan tungku padupan.



Sesaji Membangun Rumah








Meski ingin membangun rumah tidak dengan bangunan adat Jawa, tetapi bagi orang Jawa jika mau membangun rumah di tanah Jawa, utamanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, khususnya di daerah Surakarata dan Yogyakarta, perlu sesaji.
Sesaji ini berguna agar :
- pilihan bahan bangunan, bentuk, ukuran, cara pelaksanaan dll bisa selalu sesuai dengan keinginan pembangun rumah
- ada pertautan dengan nilai budaya Jawa yang mengakar pada adat budaya Jawa.
- Melestarikan tata nilai warisan leluhur
- Pembangnan rumah dapat terwujud tanpa halangan suatu apapun

Beberapa perangkat Jawa antara lain :
Sarat sarana, gunanya dijauhkan dari kesulitan, dimudahkan dalam pelaksaaannya dan didekatkan dari kebaikan
- Sarat sarana diletakkan tepat di bawah saka guru (tiang utama).
Sesajinya :
· daun elo, daun ilalang, daun maja, daun dadap dan daun duwet.
- Sarat sarana yang dipaku di tiang utama: di arah 4 penjuru angina.
· Tiang timur laut : dipasak / dipaku dengan kayu jati
· Tiang tenggara : dipasak dengan kayu dadap
· Tiang barat daya : dipasak dengan kayu awar-awar
· Tiang barat laut : dipasak dengan kayu waru
- Sarat sarana di jogan tengah : di tanam tengah lantai rumah
Sesajinya :
· Kendi baru penuh air bening
· Di atasna ditancep batang kayu dadap serep

Sangat : maksudnya bukan amat sangat. Sangat dalam bahasa Jawa artinya ‘sangate’, pas tepat waktu sesuai dengan ketentuan sesuai tradisi.. Sangat adengan ketentuan waktu mendirikan rumah berdasarkan hitungan :
· Kebiasaan turun menurun
· Kebiasaan yang ditentukan oleh neptu hari lahir dan pasaran
(lihat : perhitungan menentukan hari baik)

Ubarampe
uang logam 8 biji, letakkan di 8 delapan penjuru angin
daging dendeng, daun senthe dan dedak, tanam di 8 penjuru angina
taruh di 4 sudud rumah : beras 4 empluk
taruh di 4 penjuru angina : air bening 4 tempayan
taruh di tengah bangunan : kelapa lengkap dengan serabutnya
kain tulakbala atau bango tulak, diikatkan pada ujung atas saka guru
pari meteng satu ikat
kelapa muda 8 buah
pisang raja tandanan
setampah isi : gedhang ayu dan kinang jangkep (suruh, gambir, tembakau, jambe, kapur, gantal dan pengilon)
Setampah isi : padi segedeng, kelapa sejuring, gula jawa setangkep
Semangkuk kembang setaman, letakkan di tengah lantai bangunan
Satu kendi baru penuh air
Satu paket klasa bangka, padupan dan dian yang menyala
Sepaket isi cengkaru gimbal, waik arang dn kembang pari
Sepaket daun pilihan : daun kluwih, daun opo-opo, daun dhadhap serep, daun kara, daun walikukun dan daun cangkring
Seekor ayam jantan hidup

Sajian makanan
nasi tumpeng lauk ingkung ayam putih mulus
nasi golong 9 jodoh, lauk daging kerbau seiris dan pecel tawon
jajan pasar 2 tampah : pisang raja, buah-buah dan kue-kue
sepaket / setakir bubur merah
sepaket bubur katul
sepaket dawet kilang
sepaket apem kocor tangkeban


Sesaji Tumpengan







Tumpengan

Semua pasti ngerti, tumpeng adalah sajian nasi beserta lauk pauk lengkap yang dihias di sebuah tampah atau baki. Nasinya berbentuk kerucut. Kadang kerucutnya dibentuk tangga untuk menaruh hiasan.

Tumpeng menjadi semacam symbol selamatan dan kenduri. Tetapi tumpeng bukan sebuah tujuan. Tumpeng hanya salah satu pelengkap dari acara atau keperluan dari suatu upacara. Menu tumpengan adalah salah satu menu yang sudah ada sejak jaman Hindu Budha. Mungkin pembukaan candi Borobudur selesai dibangun 800 SM yl juga diramaikan dengan tumpengan. Tumpengnya hingga kini mengikuti bentuk candinya. (ini mungkin lho).

Di Jawa, hingga kini acara tumpengan tetap menu paling ngetop, ngetrend, paling disukai dan rupanya tanpa tumpeng, sebuah acara hajatan sepertinya kagak lengkap.

Tumpeng bisa dipakai untuk keperluan seperti: mithoni, sepasaran bayi, tedhak siten, khitanan, perkawinan dengan segala ubarampenya, ulang tahun, wisuda, sampai peringatan orang meninggal hingga membangun rumah, jembatan, ngusir setan atau ruwatan, pokoknya segala jenis acara selalu pakai tumpeng. Jadi dengan membuat tumpeng seolah menyiratkan pola tingkah laku manusia dalam kehidupan, daya dan semangat hidup, sikap, cita-cita, perjuangan, tujuan hidup, makna, guna hidup dan yang utama adalah sumber hidup karena Allah.

Kebanyakan orang tahunya makan nasi tumpeng. Bisa tumpeng gudangan, tumpeng nasi liwet atau tumpeng nasi kuning. Tumpeng sendiri punya bermacam bentuk, jenis, penggunaan dan ukuran. Pasti ada yang nanya, apa sih maknanya?

Gini lho. Kata simbah-simbah, tumpeng berbentuk mengerucut ke atas sebagai symbol keyakinan dan keteguhan imam kepada Allah. Kalau tumpengnya berbentuk seperti gunungan wayang melambangkan taat kepada Allah dan permohonan kesejahteraan dan kesuburan tanah air disertai ketaqwaan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Kalau tumpengnya berbentuk gede seperti Gunungan Sekaten di Solo dan Yogya, sebagai lambang tanah subur dan rakyat sejahtera karena Allah. Ada tumpeng berbentuk seperti Apem pasung, artinya perhormatan untuk leluhur dan saling hormat antar sesama.

Tupeng dibuat dengan tujuan selain mengucapkan syukur dan memohonan ampunan kepada Allah, juga harapan atas masa depan yang dicita-citakan.Tumpeng punya berbagai jenis dan warna. Namanyapun juga berbeda-beda sesuai dengan tujuan dibuatnya tumpeng.
- Tumpeng sasaran : Tumpeng Among-among, Tumpeng Nurseta, Tumpeng
Ramyang,
- Tumpeng racikan : Tumpeng Megono
- Tumpeng jumlah : Tumpeng Sewu
- Tumpeng warna : Tumpeng laras laris
- Tumpeng bentuk : Tumpeng alus, tumpeng Sanggabuwana
- Tumpeng cita-cita : Tumpeng Kuncara, tumpeng Robyong, Tumpeng Kabuli,
Tumpeng Slametan, Tumpeng Betuwah dsb
- Tumpeng guna : Tumpeng Langkahan, Tumpeng Kencana dan Gadhing.
- Tentu masih ada lagi yang lain.

Tata cara pelaksanaan tumpeng sbb:
- Harus dengan doa sesuai dengan tujuan
- Sesudah doa, adakan potong tumpeng oleh yang mengadakan acara sebagai makna atau lambang terima kasih atas tercapainya harapan selama ini.
- Potongan tumpeng utama diberikan kepada orang yang paling special.
- Pembagian, perebutan dan makan tumpeng kepada seluruh hadirin sebagai tanda sama rasa sama rata kebahagiaan yang dirasakan yang punya hajad..


Sesaji inthuk-inthuk









Sesaji ini dipergunakan sebagai cara untuk menangkal kerewelan bayi.
Sesajinya:
- Nasi tumpeng kecil, pucuknya ditancepi bawang merah dan lombok menengadah ke atas. Letakkan di sebah piring kecil
- Bunga mawar jambon atau merah ditabur sekitar tumpeng
- Sebutir telur ayam kampung mentah, beri kluwak dan miri
- Sekeping uang logam dan tembakau atau segelintir rokok
Letakkan pada salah satu dari beberapa di bawah ini:
- dekat dengan dikuburnya ari-ari atau tembuni si baby
- dekat dengan tempat tidurnya
Waktu memberi inthuk-inthuk :
- Ketika si bayi rewel
- Tepat pada hari wetonnya
Manteranya dibacain wakt menarh sesaji. Bunyinya gini lho:
Kaki among nini among, jangan ganggu momonganmu yang manis ini. Jika terbangun ajaklah bercanda, biar dia riang dan senang. Jika sedang tidur jagalah agar tidurnya nyenyak.

Sesaji Gecok dan Pecok Bakal







Sesaji Gecok

Ini hanya merupakan perlengkapan sajen untuk buwangan (dibuang). Bentuknya berupa setakir bahan-bahan yang isinya mentahan atau dang-dangan (rebusan). Sesaji ini berguna untuk sajian sebelum memulai suatu pekerjaan penting. Berguna untuk memberikan rasa ‘aman’ seperti membangun rumah, mantu, membuat sumur dsb.

Gecok adalah semacam lauk. Isinya daging sapi diiris-iris kecil seperti sate, diberi rempah-rempah dan santan. Ada dua macam gecko :
- Gecok matang, gecok dimatangin dulu, dikukus, digarang atau dioseng
- Gecok mentahan langsung dituang di takir lalu dibuang.


Sesaji Pecok Bakal

Sajian ini sebagai tolak bala agar pekerjaan penting yang akan dimulai dapat berjalan selamat dan berhasil. Sesajinya berupa setakir / sesudhi erisi:
- ramuan biji-bijian seperti : kedelai, kacang ijo, kacang tholo, jagung, kemiri, wijen, kluwak,
- telor ayam mental
- gantal (pilinan daun sirih), daun dadap serep,
- terasi, bawang merah, lombok, gula kelapa, garam, empon-empon
- rajangan kelapa dan uang logam

Sesaji Buwangan









Sesaji Buwangan adalah peletakan sesaji di tempat-tempat tertentu sebelum memulai suatu pekerjaan penting. Berguna untuk memberikan rasa ‘aman’ seperti membangun rumah, mantu, membuat sumur dsb.
1. Maksud Buwangan adalah:
- seperangkat sesuai yang dengan rela dilepas sebagai penangkal bahaya atau tolak bala
- menjadi pengawal suatu kegiatan agar pekerjaan berjalan lancar dan selamat

2. Sesajinya : di beri tempat takir/sudhi
Gecok mentah (lihat Gecok buangan)
Pecok bakal
Waktu tabur pada malam hari. Letak taburan di sudud-sudud rumah, sumur, sumber air, perempatan jalan, tempat tertentu yang dianggap penting.

Uraian Sesaji







Sesaji

Sesaji itu perangkat sajian yang harus ada di acara tradisi kala mau nggelar acara atau hajadan. Pelaku sesaji biasane bilang orang yang gak percaya sesaji itu sok berilmu, sok modern. Buat pelaku, ada 2 jenis. Yang pertama buat hargai adat dan yang kedua pelaku ngerasa punya hubungan gaib di luar dirinya hingga gak bisa lepas dari sesaji jika ngadain acara. Orang bikin sesaji sudah harus tahu maknanya. Jadi gak sekedar buat sesaji karena disuruh pak dukun atau orang tua-tua aja.

Sesaji artinya nyiapin sajian pada waktu dan tempat yang sudah dalam perhitungan hari baik. Sesaji punya maksud nguatin hubungan antara diri pelaku dengan kekuatan gaib dirinya saat sudah atau mau nglakuin hajad, hingga ia merasa segar, punya daya dan kekuatan baru buat nggapai harapannya.

Bikin sesaji bukan barang mudah. Kadang isinya aneh, unik, nyleneh, sulit dicari, bukan makanan, kadang berupa barang mati atau barang hidup. Kadang kita gak ngerti apa maksudnya.
Sesaji harus sampai pada sasarannya. Dibuat tepat waktu hari baik dan tempat yang sesuai dimana naruhnya. Ada beberapa syarat.
- perangkat sesaji jangan kurang sesuatupun hingga gak punya ganjalan lagi
- sesaji tak perlu dilebahi, seadanya sesuai aturan tanpa mengada-ada
- perangkatnya harus barang pilihan, ujudnya baik dan halal
- harus rela tanpa ngrasa dipaksa
- niatnya baik dan jelas
- tujan memang buat keselamatan
- harus sesuai adat di lingkungan itu dan sesuai dengan kemampuan
- barang sajen adalah sedekah tanpa pamrih apapun

Kayak tumpeng, sesaji punya bentuk macam-macam.
- Bentuk sesaji misalnya
· kembang setaman, kembang telon (bunga 3 macam warna)
· nasi tumpeng kecil
· bentuk besar setampah berisi kemenyan, minuman, buah-buahan, hasil bumi, hewan, patung buatan dll.
- Tempat sesaji misalnya
· sesaji dibuang di laut (Bali, Yogya, Pacitan), di gunung (Bromo), gua, kawah, danau, telaga sendang, sungai hutan dll.
· Sesaji di perempatan jalan, sumur, pojok gang, rumah kuno tak berpenghuni
· Sesaji di rumah: di pojok, di bawah kasur, pada tiang utama, dapur, WC dll
· Sesaji pelengkap, sesaji ini adan karena bareng-bareng dengan sajian lain, kayak bareng nasi tumpeng buat pindah rumah, sesajinya juga ada macem-macem, naruhnya juga lain-lain sesuai dengan tempat yang disediakan.
- Gunane sesaji, buat mendahului atau mengakhiri hajadan.
· Macam-macam hajadan: bikin dan pindah rumah, lulus kuliah, mantenan, bedol dan bersih desa, mulai tanam dan panen padi dan hasil bumi, bayar nadhar dsb
· Waktu hajadan: dipilih hari yang dianggap baik dengan perhitungan yang benar. Cara ngetung yang bener lihat artikel berjudul (lihat : perhitungan menentukan hari baik)


Ada bermacam-macam sesaji dan kegunaan. Jadi kalau mau hajadan, sesajinya juga tertentu. Maka harus dilihat, mau hajadan apa, jadi cari aja di artikelku, mana yang cocok buat kalian mau ngadain ajadan apa, gitu lo….

Tentang Sesaji







Sesaji, Sajen, Ubarampe Adat Jawa

Jamannya udah modern, mau ngapain juga, langsung aja kerjain. Buat apa bikin acara-acara adat segala. Gak penting. Jaman udah berubah, buat apa mikir yang kuno-kuno. Pokok Bismillah, cukup.

Apa memang gitu? Ya terserah. Di sebelah rumahku itu gedung kalurahan. Ada dana dari Pemkot, gedung mau dibangun lebih sesuai jaman. Lalu gedungnya diratain dengan tanah, dan dibangunlah gedung baru. Si Pemborong langsung aja mbangun sampai tingkat dua selama 3 bulan. Saat masuk ke tingkat dua, ada tukang jatuh dari ketinggian dan meninggal di rumah sakit tak lama kemudian. Bilang penduduk sekampungku, pemborong dan pak lurahnya gak ngadain kenduri dan pasang ubarampe bangun gedung baru. Sekarang pembangunan gedung kalurahan mangkrak, duit habis, dana APBD gak turun-turun.

Jadi masih gak percaya? Terserah aja. Tetapi sebagai orang Jawa, aku tetep akan nguri-nguri budaya Jawa. Biar pasti dan yakin di hati dan otakku, yang namanya sesaji, sajen dan ubarampe, jadi perlu ada. Lalu aku perlu ngerti, apa itu sesaji, untuk apa, apa maknanya, gimana caranya, kapan diadakan.
Lalu aku kuliti satu persatu, mana yang hanya klenik, mana yang punya makna spiritual. Dari hasil riset ini, aku dapati buuanyyaaak pengetahuan yang unik-unik. Apa saja yang aku dapatin? Semua aku catat dan aku ingin membagi ilmu pada kalian. Ikuti saja kalau mau bikin tupeng dan sesaji buat segala keperluan, apa saja butuh dan kelengkapan sesaji, kapan waktu yang tepat dan bagaimana pelaksanaannya.