Sesaji, Sajen, Ubarampe Adat Jawa Jamannya udah modern, mau ngapain juga, langsung aja kerjain. Buat apa bikin acara-acara adat segala. Gak penting. Jaman udah berubah, buat apa mikir yang kuno-kuno. Pokok Bismillah, cukup. Apa memang gitu? Ya terserah. Di sebelah rumahku itu gedung kalurahan. Ada dana dari Pemkot, gedung mau dibangun lebih sesuai jaman. Lalu gedungnya diratain dengan tanah, dan dibangunlah gedung baru. Si Pemborong langsung aja mbangun sampai tingkat dua selama 3 bulan. Saat masuk ke tingkat dua, ada tukang jatuh dari ketinggian dan meninggal di rumah sakit tak lama kemudian. Bilang penduduk sekampungku, pemborong dan pak lurahnya gak ngadain kenduri dan pasang ubarampe bangun gedung baru. Sekarang pembangunan gedung kalurahan mangkrak, duit habis, dana APBD gak turun-turun. Jadi masih gak percaya? Terserah aja. Tetapi sebagai orang Jawa, aku tetep akan nguri-nguri budaya Jawa. Biar pasti dan yakin di hati dan otakku, yang namanya sesaji, sajen dan ubarampe, jadi perlu ada. Lalu aku perlu ngerti, apa itu sesaji, untuk apa, apa maknanya, gimana caranya, kapan diadakan. Lalu aku kuliti satu persatu, mana yang hanya klenik, mana yang punya makna spiritual. Dari hasil riset ini, aku dapati buuanyyaaak pengetahuan yang unik-unik. Apa saja yang aku dapatin? Semua aku catat dan aku ingin membagi ilmu pada kalian. Ikuti saja kalau mau bikin tupeng dan sesaji buat segala keperluan, apa saja butuh dan kelengkapan sesaji, kapan waktu yang tepat dan bagaimana pelaksanaannya. |
|
Sabtu, 31 Januari 2009
Tentang Sesaji
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar