SESAJI TUWUHAN
Ini adalah pajangan orang mantu berupa padan batang, buah dan daun-daun tertentu yang dipasang di kiri kanan pintu depan utama rumah orang yang mantu. Pemasanga Tuwuhan bersamaan ata sdah terpasang ketika upacara pasang tarub dan bleketepe. Sesaji dan sajen bersama-sama dengan sesaji pasang tarub.
Wujud Tuwuhan berupa gapura yang melengkung, ada jumbai-jumbai janur kuning, yang disangga dua batang bamboo wulung di kanan kiri dihiasi pajangan batang dan daun-daun seperti:
- daun pisang, daun klwi, dun opo-opo, daun ringin, daun kara, daun maja, daun andong, daun girang dan daun dhadhapserep.
- Tebu wulung, cengkir gading, padi dan kapas, alang-alang
Makna Tuwuhan dengan bermacam-macam jenis hiasan tadi adalah sbb:
- bambu wulung: bentuknya lurus berwarna ungu dan kuat pangkalnya, perlambang keabadian cinta yang direstui Alla swt.
- Janur kuning, berada paling tinggi dari bagian pohon kelapa, sifatna lentur lurus berwarna kuning cerah keemasan, perlambang arapan calon pengantin selalu ingat Allah swt. Ia juga bisa bersikap luwes, lentur, tekad kuat, bahagia, bertaqwa dan banak rejekinya.
- Batang dan buah pisang: pilih pisang raja unggul, berbentuk indah, enak, matang suluh tepat waktu manton, jumlah sisirnya genap, dua pisang harus sebentuk sama panjang dan seimbang. Perlambang pengantin selalu mendapat jalan terang kearah kebahagiaan.
- Tebu wulung: batangnya lurus, airnya manis, tumbuhnya berumpun, jarang kena penyakit. Perlambang rukun dan damai, tenteram
- Cengkir Gadhing, bentuknya bulat, berwarna kuning emas perlambang selalu berlandaaaasskan Allah swt.
- Daun Kluwih (lebih), berdaun lebar, perlambang menerima semua nasib, semua bernah dan karunia dari Allah swt dan karnia Nya bisa melebihi kebutuhan.
- Daun Andong, dau lurus panjang dan selalu segar, perlambang dihargai, dilindngi, disayangi dan dituruti
- Daun Girang, daun halus yang tidak berbulu, berwarna cerah perlambang selalu jjr dan bersih, bersikap halus, tepo seliro untk keserasian sesama
- Dan Opo-opo, tumbuhan kecil berguna sebagai penolak bala, perlambang semua rencana berjalan lancar tanpa gangguan
- Daun Kara, tumbhan kecil merambat dari bawah hingga atas, perlambang mensyukuri nikmat Allah swt ketika di atas dan di bawah.
- Daun Maja, warnanya hijau perlambang tegar menghadapi tantangan hidup
- Daun Dhadhapserep, batang berduri dengan daun lunak perlambang selamat dan terhindar dari segala bencana, ketaktan, kecurigaan, kesalahan, dihina, difitnah, dibenci atau kesialan lainnya.
- Alang-alang, tumbuhan kecil tahan banting pada cuaca, panas, hujan dan angin perlambang tahan banting mengatasi kesulitan hidup.
- Ringin: pohon yang kokoh, berdahan dan daun rindang, punya sulur panjang menjurai perlambang bisa mengaomi kelarga dan sanak kadang.
- Padi, melambangkan makmur tak kurang pangan
- Kapas melambangkan tak kurang sandang
Bleketepe
Bleketepe sama dengan tarup. Bentuknya berupa anyaman daun kelapa blarak, dibat seperti tirai yang dipergunakan sebagai kelengkapan apcara, krusnya ketika Pasang Tarup. Sesaji sudah mengikuti sesaji pasng tarub.
Keberadaan bleketepe sebenarnya berasal dari Nyai Ageng Tarub I. Ketika akan menikahkan anaknya Joko Tarub dnegan bidadari Dewi Nawangwulan, rumahnya kecil. Maka dibuatlah bleketepe yang disangga tiang-tiang bambu untuk menyambut banyaknya tamu yang datang pada perkawinan Joko Tarub dan Dewi Nawangwulan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tolong deh, cerita joko tarub dan dewi nawangwulan dirinci. Aku pengin baca cerita lengkap dongeng manusia kawin dengan bidadari.
BalasHapusKalau bisa tolong, sesajinya giar gue bisa kawin ama bidadari...makasih ya
Kenapa pisangnya harus pisang raja? Berapa banyak jumlah pisang setandannya. Kata kedua pisang rajanya harus sama, harus mateng dari pohon, gimana cara nyarinya?
BalasHapus