SESAJI PAES PENGANTIN
Paesan adalah tata cara mempercantik wjah calon pengantin puteri dengan menggunakan sarana lerngkap seperti bahan paes, sarana dan gya tertentu. Paesan sangat diperhatikan karena seorang pengantin adalah raja sehari yang menjadi pusat perhatian, sehingga dandanannya harus berbeda dengan yang lain sesuai dengan statusnya sebagai raja sehari, yakni anggun dan menarik.
Paesan biasanya disandang oleh seorang juru paes. Perias penganten mempunyai penghasilan yang cukup dan statusnya juga terhormat. Ini tidaklah mengherankan karena juru paes merupakan ketrampilan dan keahlian khusus disertai dengan sajen-sajen dan doa-doa. Maka juru paes sering disebut Dhukun Manten.
Seorang juru rias paes adapt adala juru paes sejati karena pasti akan puasa minimum 3 hari sebelum merias pengantin. Puasa ini juga sebagai doa agar riasannya bagus, tidak diganggu macam-macam, termasuk pengantin akan senang dan hidupnya sukses di kemudian hari. Beda dengan perias yang hanya cari duit, mereka sekedar menjalankan adat tanpa doa dan puasa sehingga kurang sacral, kurang lancar, sering terlambat dan pengantinnya kurang bahagia di masa depannya.
Pokok-pokok paes adalah paes wajah dan busana. Tidak ada pengantin yang bisa memaes dirinya sendiri. Paesan pengantin adat Jawa sangat rumit. Semua acara merupakan simbol-simbol dan perlambang ang searusna diadakan.
Sesaji Paesan.
Adapun sesaji pada waktu pengantin dipaesi biasanya sudah disediakan oleh dukun paes. Sesaji untuk paesan adalah sbb:
1. Sesaji Alas Paes.
Ini adala las dduk perias dan pengantin waktu sedang dipaesi. Meski biasanya disediakan babut tebal, tetapi perlu disediakan sarana sesaji:
- klasa bangka (tikar daun pandan),
- daun apa-apa
- kain letrek (merah, hija, kuning, hitam)
2. Sesaji Paes : ditempat di kamar pengantin pada waktu rias
Kelapa kuning. Kemiri berkulit 3 biji, keluwak 3 biji, kacang-kacangan, jagung,
Beras, kain letrek, kaca kecil, bedak, minyak wangi,
Telur ayam kampung, gula Jawa sepasang,
Benang lawe, kendi air, jodhog, seperangkat sirih,
Kembang boreh,
Pisang raja sepasang
Semua ini ditarh dalam satu tampah ‘nyiru biru’.
3. Sembaga
Sembanga dala mantra pengantin ang diucapkan oleh dukun paes setela selesai paesan. Cara menguncapkan mantra, tangan dukn paes diletakkan pada dai dan meniup ubun-ubun pengantin sebanak 3 kali.
Makna mantranya adalah sbb:
- niat merias pengantin dengan ‘jimat bima sakti’
- permohonan doa kepada Allah.
- permohonan terkabulnya doa
- permohonan doa restu kepada ‘kakang kawah adi ari-ari’
- turunnya bidadari sekethi
- permohonan agar raja seari ini secantik bidadari surga
Bagi yang mau nikah, perlu nanya-nanya dulu pada dukun mantennya, apakah beliaunya sudah puasa dulu sebelum merias anda. Kalau enggak puasa...lhaaaa pastinya anda perlu was-was pada hasil riasan anda...dan juga masa depan perkawinan anda.....hehehe ini kagak nakut-nakuti lho.... aku hanya ngingatin...perkawinan itu sakral....jadinya entah deh terserah hehehe....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar