Cari Blog Ini

Sabtu, 14 Februari 2009

SESAJI RUWATAN

Ruwatan

Ruwatan adalah upacara sakral pembebasan sukerta dari semua pengaruh buruk dan ancaman bahaya akibat suatu perbuatan tabu yang dilarang, yang sengaja atau tidak sengaja, diketahui maupun yang tak diketahui, pernah dilakukan seseorang. Ruwatan dilakukan secara sakral dengan laku urutan upacara sbb:
- Ada sajen sesaji dan sesepuh acara (biasanya pemangku adat atau dukun)
- Sesaji perlengkapan upacara
- Ada pralambang sebagai simbol pertanda baik

Secara adat dipercaya bahwa selama seseorang masih menggendong sukerta, maka Selama itu pula ia menggenggam sukerta sebagai halangan, gangguan yang mengundang adanya ancaman dan malapetaka. Agar orang tidak dibebani sukerta, maka harus diadakan ruwatan.

Tujuan ruwatan adalah sbb:
- membebaskan diri dari sukerta
- menyucikan (suci) diri kembali sebersih semula
- membangkitkan semangat hidup baru
- menjadikan diri sebagai manusia baru yang bersih dari kotoran
- menuju kepada kebahagiaan hidup

Ada dua ruwatan, ruwatan untuk sukerta dan ruwatan untuk kebersihan lingkungan, misalnya rumah (jug rumah kuno dan kosong) bermasalah, lahan, sawah, kebun, gunung, danau, telaga dsb ang bermasalah.

Berbagai macam Ruwatan misalnya:

Ruwatan Bumi = Ruwatan Desa: biasanya diadakan jika lahan, desa, tanah berpenghuni dan bumi manusia terus dilanda malapetaka. Perlu sesaji, kenduri dan wayangan.

Ruwatan Gimbal, diadakan pada upacara potong rambut gimbal di Bojonegoro dan Wonosobo bagi anak-anak penyandang sukerta rambul gimbal.

Ruwatan Miskin. Nah ini ruwatan yang harus diadakan ole partai politik peserta pemilu. Ruwatan ini diperuntkkan bagi warga miskin agar sukerta miskinnya bisa berlulu sehingga masa depannya lebi cerah. Upacara ruwatan miskin haras lengkap dengan sesaji, kenduri dan wayangan dengan biya besar, orang papa tidak punya duit, maka presiden atau partai politik harus mengawli ruwatan miskin ini.

Ruwatan Massal diadakan perorangan tetapi bersama-sama untuk meringankan biaya.

Ruwatan Murwakala dengan menggelar wayang kulit dengan lakon Murwakala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar