Supitan
Supitan adalah upacara khitanan, tetakan. Ini upacara pengeratan kulup anak lelaki untuk kesehatan dan ‘penyuwunan’ atau permintaan kesehatan. Sunat dilakukan oleh Bong Supit, dokter atau petugas. Supitan bisa dilakukan sendiri-sendiri atau secara massal. Acara ini sudah ada sejak jaman dulu kala, tepatnya tak diketahui, namun sudah ada sejak jaman Kalingga. Ketika Islam masuk Jawa, upacara ini disebut ‘mengislamkan’. Di jaman modern ini supitan dilakukan ketika anak-anak sedang libur sekolah.
Upacara supitan secara tradisional mempunyai rangkaian sbb:
- Jejer Supit: kesiapan anak lelaki untuk disupit. Usia supit sebelum 16 tahun dan dalam
keadaan sehat
- Kelengkapan supitan:
· krobongan untuk supitan, dibangun menghadap ke timur. Krobongan ditutup
kain mori putih dengan hiasan berbagai tanaman daun. Ada kursi kayu dingklik dan
selembar tikar tua.
· Anak yang disupit berpakaian prajuritaan: yaitu bebet cindhe terbalik (kain lemes).
Disebut terbalik yaitu: pengasihnya di kiri, ubetan di belakang dan timang di depan.
Diberi sabuk bludiran, bara benang emas di kanan dan kiri. Bajunya bludru tanpa
lengan dijahit dengan benang emas.
- Ubarampe sesaji :
· Acara res (pemotongan supitan) disediakan sesaji selamatan sbb:
a. tumpeng robyong
b. tumpeng gundhul tanpa lauk
c. bubur merah dan dan bubur baro-baro
d. setampah jajan pasar
· Sesaji tetakan: Taruh dalam setampa berisi:
a. gula jawa setangkep
b. sebuah kelapa gading utuh
c. beras
d. kluwak dan kemiri
e. suruh ayu dan kinang lengkap
f. kembang talon
g. kendi berisi air
h. kisi
i. lawe wenang
j. ayam hidup
k. pelita
l. uang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar